Kepala Bappeda Papua, M. Musa’ad berharap, agar pemerintah kabupaten dan kota memanfaatkan tenaga pendamping yang diterjunkan tersebut. Sehingga program yang turun dari provinsi mampu disinergikan dengan kabupaten dan kota, guna memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Hal demikian disampaiakan Kepala Bappeda Papua di Jayapura, dalam keterangan persnya kepada awak media, Senin (3/6) kemarin.
Menurutnya, pada tahun ini dana Gerbangmas Hasrat Papua yang diturunkan ke kabupaten dan kota mencapai Rp 250 miliar. Dimana Rp150 miliar dikelola kabupaten dan kota, sementara Rp 100 miliar melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis khusus yang menangani bidang ekonomi.
Menurutnya, pada tahun ini dana Gerbangmas Hasrat Papua yang diturunkan ke kabupaten dan kota mencapai Rp 250 miliar. Dimana Rp150 miliar dikelola kabupaten dan kota, sementara Rp 100 miliar melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis khusus yang menangani bidang ekonomi.
“Karena itu, sekali lagi diharapkan program Gerbangmas Hasrat Papua ini mampu mendorong perekonomian rakyat, lebih khusus di wilayah perkampungan,” ucapnya.
Sementara ditanya soal jumlah tenaga pendamping yang diterjunkan ke kabupaten dan kota, Musa’ad menjawab, saat ini telah diturunkan sekitar 60 orang. Jumlah tersebut akan dibagi per kabupaten sebanyak 4 orang tenaga pendamping.
Tenaga pendamping tersebut, nantinya akan menjadi motivator pembangunan masyarakat di kampung-kampung dan secara bergantian bakal melakukan pendampingan untuk setiap program yang sementara direncanakan dan tengah dikerjakan, hingga pertanggungjawabannya.
“Yang jelas tenaga pemdamping tersebut akan memberikan laporan secara berkala kepada kami di Bappeda mengenai apa yang telah dilakukan dalam setahun. Sebab mereka pun sudah dilengkapi fasilitas seperti tablet,” katanya.
Sebelum diterjukan, tambah dia, para tenaga pendamping terlebih dahulu telah diberikan pelatihan bekerjasama dengan pihak terkait, sebagai mitra pembangunan. (Erwin / Koran Harian Pagi Papua)